Featured Post Today
print this page
Latest Post

10 Negara dengan Sumber Daya Alam Paling Kaya di Dunia





Negara dengan suber kekayan alam yang melimpah merupakan modal awal bagi negara untuk mnsejahterakan rakyatnya nah berikut ini ada 10 negara dengan sumber kekayaan alam paling besar di dunia mau tahu negara mana aja itu simak berikut ini seperti dikutip dari inilah


1. Rusia
> Nilai sumber daya total: US$ 75,7 triliun
> Cadangan minyak : 60 miliar barel (US$ 7,08 triliun)
> Cadangan gas alam: 1.680 triliun cu. ft (US$ 19 triliun)
> Kayu cadangan: 1,95 miliar hektar (US$ 28,4 triliun)
Rusia adalah negara terkaya dunia untuk SDA, memimpin semua negara untuk cadangan gas alam dan kayu. Luasnya negara itu merupakan berkah, meskipun berbiaya tinggi karena transportasi ekonomis untuk pipa gas dan kereta api untuk distribusi kayu, yang secara signifikan mahal untuk dibangun.
Selain memiliki cadangan gas dan kayu yang besar, Rusia punya cadangan batu bara terbesar kedua dan cadangan emas terbesar ketiga dunia. Selain diperkirakan memiliki cadangan logam langka terbesar kedua dunia, meski saat ini tidak sedang ditambang.
2. Amerika Serikat
> Nilai sumber daya total: US$ 45 triliun
> Cadangan gas alam : 272,5 triliuncu. ft (US$ 3,1 triliun)
> Kayu cadangan: 750 juta hektar (US$ 10,9 triliun)
AS memiliki 31,2% cadangan terbukti batubara, senilai US$ 30 triliun, pasokan paling berharga dunia. Ada juga 750 juta hektar hutan, senilai US$ 11 triliun. Kombinasi kayu dan batu bara bernilai 89% dari SDAnegara itu. AS juga menjadi lima negara teratas untuk tembaga, emas dan gas alam.

3. Arab Saudi
> Nilai sumber daya total: US$ 34,4 triliun
> Cadangan minyak: 266,7 miliar barel (US$ 31,5 triliun)
> Cadangan gas alam: 258,5 triliuncu. ft (US$ 2,9 triliun)
Arab Saudi memiliki hampir 20% minyak dunia, terbesar dunia. Bahkan, semua nilai sumber daya negara itu berasal dari hidrokarbon, baik minyak atau gas. Kerajaan ini memiliki cadangan gas alam terbukti terbesar kelima dunia. Diperkirakan, Arab Saudi akan kehabisanSDA ini beberapa dekademendatang.

4. Kanada
> Nilai sumber daya total: $ 33,2 triliun
> Cadangan minyak: 178,1 miliar barel (US$ 21 triliun)
> Kayu cadangan: 775 juta hektar (US$ 11,3 triliun)
Penambahan cadangan pasir minyak terhadap cadangan SDA totalnya, membawa Kanada masuk dalam daftar ini.Pasir minyak menambah 150 miliar barel terhadap total SDApada 2009 dan 2010.
Menurut perkiraan terbaru, Kanadamemiliki 178,1 miliarbarel, 17,8% cadangan global total, tertinggi kedua setelah Arab Saudi.
Negara ini juga memiliki tambang fosfat, meskipun cadangannya tidak termasuk 10 besar dunia. Kanada juga memiliki cadangan terbukti uranium terbesar kedua dan cadangan kayu ketiga paling tersedia.
5. Iran
> Nilai sumber daya total: US$ 27,3 triliun
> Cadangan minyak nilai: 136,2 miliar barel (US$ 16,1 triliun)
> Cadangan gas alam nilai: 991,6 triliuncu. ft ($ 11,2 triliun)
Iran berbagi raksasa South Pars Teluk Persia / lapangan gas North Dome dengan Qatar. Negara ini adalah tempat bagi 16% cadangan gas alam dunia. Selain memiliki cadangan minyak terbesar ketiga dunia, dengan 136,2 miliarbarel cadangan terbukti, atau 10% minyak dunia.
Namun, Iran ini tidak menyadari nilai moneter sumber dayanya,karena keterasingan dari pasar internasional, menyusul penolakannya untuk menghentikan program pengembangan nuklir.

6. China
> Nilai sumber daya Total: US$ 23 triliun
> Kayu cadangan (nilai): 450 juta hektar (US$ 6,5 triliun)
Nilai SDA China sangat didasarkan pada batubara dan mineral logam langka. Kombinasi kedua sumber daya inimenyediakan lebih dari 90% dari nilai SDAtotal negara itu. China juga memiliki cadangan batubara yang signifikan, lebih dari 13% total dunia. Baru-baru ini, cadangan serpih besar gas juga ditemukan. Kalau perkiraan ukuran sudah dirilis, mungkin China jadi pemimpin SDA dunia.

7. Brazil
> Nilai sumber daya Total: $ 21,8 triliun
> Kayu cadangan : 1,2 miliar hektar (US$ 17,5 triliun)
Cadangan emas dan uranium Brasil yang cukup besar, mengkontribusi posisi negara ini di urutan ke-7. Brasil juga memiliki 17% pasokan bijih besi, kedua terbesar dunia. Bagaimanapun, SDA yang paling berharga adalah kayu, dengan penguasaan 12,3% pasokan kayu dunia, senilai US$ 17,45 triliun.
Namun, penemuan Brasil yang relatif baru dalam jumlah besar minyak mentah lepas pantai yang biasa disebut presalt, tidak dimasukkan. Cadangan minyak mentah presalt bisa mencapai 44 miliar barel, dapat mengangkat posisi Brasil.

8. Australia
> Nilai sumber daya total: US$ 19,9 triliun
> Cadangan kayu: 369 juta hektar (US$5,3 triliun)
Kekayaan alam Australia berasal dari banyaknya cadangankayu, batubara, tembaga dan bijih besi. Australia memiliki emas terbanyak di dunia, yakni 14,3% pasokan global. Ia juga memiliki 46% pasokan uranium global. Selain gas alam lepas pantai pesisir barat laut, yang diantaranya berbagi dengan Indonesia.

9. Irak
> Nilai sumber daya total: US$ 15,9 triliun
> Cadangan minyak : 115 miliar barel (US$ 13,6 triliun)
> Cadangan gas alam: 111,9cu. ft (US$ 1,3 triliun)
SDA Irak terbesar adalah minyak, dengan 115 miliar barel cadangan terbukti, atau hampir 9% total dunia. Meskipun relatif mudah untuk diekstrak, cadangan ini belum dimanfaatkan karena perbedaan politik antara pemerintah pusat dan suku Kurdi mengenai kepemilikan minyak. Irak juga punya cadangan terbesar batuan fosfat dunia, senilai lebih dari US$ 1,1 triliun. Namun, cadangan ini belum tersentuh.

10. Venezuela
> Nilai sumber daya total: US$ 14,3 triliun
> Cadangan minyak : 99,4 miliar barel ($ 11,7 triliun)
> Cadangan gas alam: 170.9 cu. ft (US$ 1,9 triliun)
Venezuela merupakan satu dari 10 pemilik SDAterbesar untuk besi, gas alam dan minyak. Cadangan gas alam di Amerika Selatan ini menduduki peringkat kedelapan dunia dengan 170,9 triliun cubic feet, atau lebih dari 2,7% pasokan global.
Kekayaan minyak sebesar 99 miliar barel,merupakan terbesar keenam dunia, dan 7,4% dari pasokan global. Hal ini tidak termasuk 97 miliar barel minyak mentah asam ekstra negara itu, yang dimasukkan OPEC tahun lalu dalam laporan sumber daya kartel.

0 komentar

Matahari


  
    Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid,komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari.   Di samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumberenergi untuk kehidupan yang berkelanjutan.Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya.Teori yang kemudian dikenal dengan namaheliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi.Konsep fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.

Karakteristik Umum Matahari
Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi.[4] [9][5]Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besinikelsilikonsulfurmagnesiumkarbonneonkalsium, dan kromium.[10] Cahaya Matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium.[11]
Berdasarkan penghitungan menggunakan Hukum Newton dengan melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak Matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh massa Matahari sebesar 1,989x1030 kilogram.[12][9] Angka tersebut sama dengan 333.000 kali massa Bumi. [9]Sementara itu, diameter Matahari adalah 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter Bumi.[5] Sebagai perbandingan, sebanyak 1,3 juta planet seukuran Bumi dapat masuk ke dalam Matahari.[5] Oleh karena itu, Matahari menjadi obyek terbesar di tata surya dengan massa mencapai 99,85% dari total massa tata surya.[13]
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil).[4][14] Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km. [4][13]
Berdasarkan penghitungan dengan metode analisis radioaktif, diketahui bahwa batuan bulanmeteorit dan batuan Bumi tertua yang pernah ditemukan berusia sekitar 4,6 miliar tahun.[15]Sementara itu, sampel batuan Matahari belum pernah didapatkan sehingga penghitungan dilakukan secara matematika menggunakan model interior Matahari.[16] Berdasarkan hasil penghitungan matematika adalah Matahari diperkirakan berusia 5 ± 1,5 miliar tahun.[16] Namun, oleh karena tata surya diketahui terbentuk sebagai satu kesatuan dalam waktu yang berdekatan maka kini secara umum Matahari dianggap berusia 4,6 miliar tahun.[15][16] Matahari tergolong bintang tipe G V, dengan ciri memiliki suhu permukaan sekitar 6.000 K dan umumnya bertahan selama 10 miliar tahun.[11] Matahari diperkirakan berusia sekitar 7 miliar tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya habis.[5] Bila hal tersebut terjadi, Matahari akan berekspansi menjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet kecil di sekitarnya (mungkin termasuk Bumi) sebelum akhirnya kembali menjadi bintang kerdil berwarna putih kembali.[5]
Gaya gravitasi di Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi.[17] Secara teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan Matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg.[17] Gravitasi Matahari memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu bentuk bola sempurna.[17] Gravitasi Matahari jugalah yang menahan planet-planet yang mengelilinginya tetap berada pada orbit masing-masing.[17] Pengaruh dari gravitasi Matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun cahaya.[17]
Radiasi Matahari, lebih dikenal sebagai cahaya Matahari, adalah campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang inframerahcahaya tampaksinar ultraviolet.[18] Semua gelombang elektromagnetik ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108 m/s.[18] Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai ke Bumi.[18] Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun frekuensinya semakin kecil seiring dengan jaraknya meninggalkan inti.[18]

STRUKTUR MATAHARI
Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu.[4] Keenam lapisan tersebut meliputi inti Matahari, zona radiatif, dan zona konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar dari Matahari.[4]

[sunting]Inti Matahari

Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit).[4][19] Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari.[20] Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektronproton, dan neutron.[19][20] Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih luar.[19] Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir).[4][19] Inti Matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen.[20] Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dancahaya yang diterima di Bumi.[4][19][21] Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.[4]

[sunting]Zona radiatif

Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari.[22] Energi dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di daerah ini sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar.[22] Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius.[23] Suhu dan densitas zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.[23]

[sunting]Zona konvektif

Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun.[4] Suhu zona konvektif adalah sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit).[4] Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah.[24] Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi.[21] Energi dari inti Matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif.[4] Saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi.[21] Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi.[24] Peristiwa ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panci.[24] Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone).[24] Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.[24]

[sunting]Fotosfer

Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit).[4] Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. [4]Energi tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari. [4]

[sunting]Kromosfer

Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer.[4] Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer.[4] Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari.[4][21] Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana.[21]

[sunting]Korona

Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari.[21] Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam.[21] Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari.[4] Lapisan korona memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.[21]

PERGERAKAN MATAHARI




0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Materi Alam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger